Secara global, penyakit Pneumonia masih merupakan pembunuh terbesar balita, dengan jumlah korban mencapai angka satu juta anak pertahunnya. Sedihnya, penyakit ini sebenarnya dapat dicegah.
"Setiap 30 detik, seorang anak berusia di bawah 5 tahun meninggal karena pneumonia. Ini merupakan hal memalukan, mengingat kita telah mengetahui cara mencegah balita meninggal dari penyakit ini," kata Chief of Health Unicef Mickey Chopra dalam rilisnya di Jakarta.
Karenanya, untuk memperingati Hari Pneumonia Dunia yang dirayakan tiap tanggal 12 November, GAVI Alliance, Unicef dan Badan Kesehatan Dunia (WHO) melakukan sosialisasi mengenai tindakan-tindakan penting yang dapat dilakukan untuk mencegah kematian balita dari penyakit tersebut.
"Menangani pneumonia tidak membutuhkan solusi yang rumit," tambah Chopra.
Banyak faktor yang dapat menyebabkan terjangkitnya pneumonia dan dibutuhkan lima intervensi sederhana namun efektif untuk mencegah sekitar 20 persen kematian balita akibat penyakit tersebut di seluruh dunia.
Langkah-langkah tersebut adalah memberikan ASI ekslusif bagi bayi mulai usia 0-6 bulan dan melanjutkan pemberian ASI disertai makanan pendamping hingga berusia 2 tahun.
Langkah selanjutnya adalah melakukan vaksinasi dasar yang terdiri atas Hepatitis B, BCG, Polio, DPT-HB dan campak.
Pencegahan terhadap pneumonia juga harus dilakukan dengan berperilaku hidup bersih dan sehat seperti meminum air bersih, memperhatikan sanitasi lingkungan dan mencuci tangan menggunakan sabun sebelum atau setelah melakukan suatu kegiatan tertentu.
WHO juga mengimbau kepada masyarakat untuk memperbaiki kondisi dapur misalnya dengan membangun ventilasi udara yang memadai sehingga tidak lagi terjadi polusi udara di dalam rumah.
Pada April 2013 lalu, WHO dan Unicef merilis sebuah Rencana Aksi Global dan Terintegrasi bagi Pencegahan dan Kontrol terhadap Pneumonia dan Diare (GAPPD) yang menghadirkan kerangka kerja yang inovatif untuk menyatukan tindakan pencegahan, perlindungan dan kontrol bagi kedua penyakit dengan lebih efektif dan efisien meskipun adanya keterbatasan sumber daya kesehatan.
Sementara itu, untuk memperingati Hari Pneumonia Dunia tahun ini, Mauritania dan Papua Nugini memperkenalkan vaksin "pneumococcal" yang akan mencegah salah satu kuman penyebab terbesar pneumonia.
Dengan dukungan Gavi Alliance, sebanyak 50 negara lainnya juga akan mulai menggunakan vaksin tersebut mulai tahun 2015 mendatang.
"Gavi Alliance membantu mempercepat penanggulangan pneumonia dengan meningkatkan akses terhadap vaksin tersebut dan juga vaksin lainnya," kata CEO Gavi Alliance Seth Berkley.
Sejak diluncurkan, rencana aksi global tersebut telah disambut oleh beberapa negara seperti Bangladesh dan Zambia yang telah menerjemahkannya dalam rencana implementasi di beberapa daerahnya.
Sumber : http://www.beritasatu.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar